Rabu, 07 Agustus 2013

Buah Keyakinan

*Kutipan dari buku Indahnya Menjadi Kekasih Allah karya Amr Khaled Hal 277*

      
      Kisah berikut tentang seorang pemuda yang amat mencintai kekasihnya dan telah menjalin hubungan cukup lama. Namun pada suatu waktu, pemuda ini mulai rajin mengikuti pengajiandan semakin taat beragama. Saat itu, dia menyadari bahwa pola cintanya dengan sang kekasih harus diluruskan. Karenanya, dia pun berkunjung ke rumah kekasihnya dan berkata, “Sayang, aku tidak bisa meninggalkanmu. Namun, aku juga tidak mau menerima kebencian dari Allah SWT jika terus mempertahankan hubungan ini. Untuk itu, ketahuilah, Sayangku. Jika memang Allah sudah menakdirkan bahwa engkau yang akan menjadi istriku kelak, niscaya cinta kita akan menemukan muara yang benar.
Adapun jika engkau merasa keberatan untuk berpisah denganku, bersahabatlah dengan adik perempuanku sehingga kita bisa tetap saling menjaga”
            Dengan bermodal keyakinan itu, si pemuda kembali menjalani hidupnya sepeti biasa, meski tanpa berhubungan lagi dengan kekasihnya atau perempuan lain, menyelesaikn kuliah dan berusaha membangun masa depan. Dan ketika waktu akhirnya membuktikan keyakinannya, si pemuda tadi berkata, “Sekarang, aku sudah menikah dengan kekasihku dulu dan dikaruniai lima orang putera. Kami berhasil mereguk manisnya kisah cinta yang sebenarnya dalam sebuah biduk rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Sesungguhnya, semua itu bisa kami rasakan semata karena kami menaati perintah Allah, sehingga Dia memberikan balasan berupa cinta suci yang tidak akan berkurang selamanya.”
            Itulah buah dari sebuah keyakinan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar